Lonjakan Kasus DBD (Demam Berdarah Dengue) di Beberapa Provinsi

Lonjakan Kasus DBD (Demam Berdarah Dengue) di Beberapa Provinsi

Di awal tahun 2025, Indonesia kembali dikejutkan oleh lonjakan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) yang mencapai 40% lebih tinggi dibanding tahun sebelumnya. Provinsi seperti Jawa Barat, Jawa Timur, dan Sumatera Selatan menjadi daerah paling terdampak. Apa penyebabnya? Bagaimana cara melindungi diri dan keluarga? Simak penjelasan lengkapnya di bawah ini!



Apa Itu Demam Berdarah Dengue (DBD)?


DBD adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus dengue dan ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus. Penyakit ini dapat menyebabkan demam tinggi, perdarahan, hingga kematian jika tidak ditangani dengan cepat.


Data Terkini Kasus DBD di Indonesia (Mei 2025)

Menurut Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes), beberapa fakta terkini tentang DBD di Indonesia meliputi:

  • Peningkatan 40% kasus dibandingkan tahun 2024.
  • Jawa Barat, Jawa Timur, dan Sumatera Selatan menjadi provinsi dengan kasus tertinggi.
  • Anak-anak dan lansia paling rentan mengalami komplikasi parah.

(Sumber: Kemenkes RI, WHO, Mei 2025)


Penyebab Lonjakan Kasus DBD 2025

  1. Musim Hujan Berkepanjangan
  • Curah hujan tinggi meningkatkan tempat perkembangbiakan nyamuk, seperti genangan air di ban bekas, pot bunga, dan selokan.
  1. Kurangnya Kesadaran Masyarakat tentang 3M Plus
  • Masih banyak masyarakat yang abai terhadap Menguras, Menutup, dan Mengubur (3M) tempat penampungan air.
  1. Perubahan Iklim
  • Suhu yang lebih hangat mempercepat siklus hidup nyamuk Aedes aegypti.
  1. Urbanisasi dan Kepadatan Penduduk
  • Lingkungan padat penduduk memudahkan penyebaran nyamuk.


Gejala DBD yang Harus Diwaspadai


Gejala DBD biasanya muncul 4–10 hari setelah gigitan nyamuk, antara lain:

  • Demam tinggi mendadak (39–40°C).
  • Sakit kepala parah.
  • Nyeri otot dan sendi.
  • Ruam merah di kulit.
  • Mual dan muntah.
  • Tanda bahaya: perdarahan (mimisan, gusi berdarah) dan syok.

Jika mengalami gejala ini, segera periksakan diri ke dokter!



Cara Mencegah DBD Secara Efektif


1. Lakukan 3M Plus

  • Menguras tempat penampungan air (bak mandi, ember).
  • Menutup rapat tempat penyimpanan air.
  • Mengubur barang bekas yang bisa menampung air.
  • Plus: Gunakan lotion anti-nyamuk, kelambu, dan tanaman pengusir nyamuk (lavender, serai).

2. Fogging dan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN)

  • Fogging efektif membunuh nyamuk dewasa.
  • PSN lebih penting untuk memberantas jentik nyamuk.

3. Gunakan Pakaian Tertutup dan Kelambu

  • Pakai baju lengan panjang dan celana panjang saat di daerah rawan DBD.
  • Pasang kelambu di tempat tidur, terutama untuk bayi dan lansia.

4. Waspada terhadap Lingkungan Sekitar

  • Bersihkan selokan, talang air, dan vas bunga secara rutin.
  • Hindari menggantung pakaian terlalu lama (bisa jadi sarang nyamuk).


Lonjakan kasus DBD di Indonesia pada 2025 dipicu oleh faktor cuaca, kurangnya kesadaran masyarakat, dan perubahan iklim. Dengan menerapkan 3M Plus, fogging, dan menjaga kebersihan lingkungan, kita bisa menekan penyebaran DBD.


Referensi:

  1. Kementerian Kesehatan RI. (2025). Laporan Kasus DBD 2025.
  2. World Health Organization (WHO). (2025). Dengue Situation Report.
  3. UNICEF Indonesia. (2025). Pencegahan DBD pada Anak.


Kata kunci: DBD 2025, gejala DBD, cara mencegah DBD, fogging DBD.