Dokter IHC RS Pusat Pertamina Tekankan Pentingnya Deteksi dan Pencegahan Anemia Sejak Dini pada Anak dan Remaja
Jakarta, 16 Mei 2025 — Anemia pada anak dan remaja masih menjadi tantangan kesehatan yang nyata di Indonesia. Dalam rangka meningkatkan kesadaran akan pentingnya pencegahan anemia sejak usia dini, RS Pusat Pertamina (IHC RSPP), rumah sakit flagship di bawah naungan Holding RS BUMN, berkolaborasi dengan Suku Dinas Kesehatan Jakarta Selatan menyelenggarakan sosialisasi edukatif bertajuk "Upaya Pencegahan Anemia Remaja Putri Melalui Edukasi Tablet Tambah Darah", Kamis (15/5).
Dalam kegiatan ini, dr. Putri Widiantika, Sp.A., Dokter Spesialis Anak dari IHC RSPP, menyampaikan materi berjudul “Apakah Anak dan Remaja Bisa Terkena Anemia?”. Ia menjelaskan bahwa anemia tidak hanya menyerang orang dewasa, tetapi juga sangat rentan terjadi pada kelompok usia anak dan remaja yang tengah mengalami pertumbuhan pesat.
“Data Riskesdas 2018 menunjukkan prevalensi anemia mencapai 26% pada anak usia 5–14 tahun dan 32% pada remaja usia 15–24 tahun. Ini bukan angka yang kecil, dan sangat penting bagi kita untuk tidak menyepelekan gejalanya,” jelas dr. Putri dalam paparannya.
Lebih lanjut, dr. Putri menekankan bahwa kondisi anemia terbanyak pada remaja disebabkan karena asupan zat besi yang rendah. Beberapa risiko yang dapat meningkatkan anemia diantara nya menstruasi, gangguan penyerapan, hingga faktor genetik. Ia menyoroti pentingnya mendeteksi gejala-gejala ringan seperti pucat, mudah lelah, jantung berdebar, hingga gangguan konsentrasi, yang seringkali diabaikan.
“Anemia itu silent, tidak terasa langsung. Tapi dampaknya besar. Anak bisa kehilangan konsentrasi, mudah sakit, bahkan prestasi belajar bisa turun,” ujarnya.
Dalam sesi edukasi, dr. Putri juga memberikan sejumlah tips pencegahan anemia yang dapat diterapkan sehari-hari, antara lain:
1. Konsumsi makanan kaya zat besi heme (protein hewani) dan sayuran hijau yang mengandung zat besi no-heme.
2. Hindari teh, kopi, dan susu saat makan karena menghambat penyerapan zat besi.
3. Rutin mengonsumsi tablet tambah darah, terutama bagi remaja putri yang sudah mengalami menstruasi.
4. Lakukan pemeriksaan hemoglobin secara berkala.
5. Libatkan peran orang tua dan sekolah dalam memantau gizi dan kesehatan anak.
“Pemberian tablet tambah darah bukan hanya tentang suplemen, tapi tentang menyelamatkan masa depan generasi muda kita. Remaja yang sehat, adalah calon pemimpin yang kuat,” tegas dr. Putri.
Edukasi tersebut tidak hanya informatif, namun juga memberikan dampak langsung kepada peserta yang hadir. Salah satunya adalah Priska Damai Ria, siswi dari SMA Tarakanita 1, yang menyampaikan kesannya setelah mengikuti kegiatan ini.
“Hari ini saya mengikuti acara tentang pentingnya tablet tambah darah. Acaranya sangat edukatif, apalagi untuk kami para siswi yang ternyata sangat rentan terhadap anemia. Saya jadi lebih paham bagaimana cara mencegahnya dan kenapa harus rutin minum tablet tambah darah,” ungkap Priska.
Melalui edukasi ini, IHC RSPP berharap dapat menumbuhkan kesadaran kolektif akan pentingnya pencegahan anemia, khususnya di kalangan remaja putri yang sedang memasuki fase kehidupan penting. Kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen berkelanjutan IHC dan jaringan rumah sakitnya yang tersebar dari Aceh hingga Papua, untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Indonesia.