Fakta dan Mitos Tentang Bersin

Fakta dan Mitos Tentang Bersin

Fakta tentang Bersin

  • Bersin adalah refleks: Bersin adalah reaksi otomatis tubuh terhadap rangsangan pada hidung, seperti debu, serbuk sari, atau virus.
  • Kecepatan bersin: Udara yang keluar saat bersin bisa mencapai kecepatan hingga 160 kilometer per jam! Ini adalah mekanisme tubuh yang efektif untuk mengeluarkan benda asing dari saluran pernapasan.
  • Tidak bisa bersin saat tidur: Saat tidur, saraf yang mengontrol refleks bersin tidak aktif, sehingga kita tidak bisa bersin dalam keadaan tidur.
  • Bersin bisa menular: Beberapa jenis virus, seperti virus flu, dapat menyebar melalui droplet air liur saat bersin. Oleh karena itu, penting untuk menutup mulut dan hidung saat bersin.
  • Bersin tidak menyebabkan jantung berhenti: Ini adalah salah satu mitos yang paling umum. Meskipun ada sedikit penurunan tekanan darah saat bersin, jantung tidak berhenti berdetak.


Mitos tentang Bersin

  • Bersin 3 kali pertanda buruk: Tidak ada bukti ilmiah yang mendukung anggapan ini. Jumlah kali bersin tidak berhubungan dengan keberuntungan atau nasib buruk.
  • Jantung berhenti saat bersin: Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, ini adalah mitos. Bersin tidak menyebabkan jantung berhenti berdetak.
  • Menahan bersin berbahaya: Menahan bersin memang tidak nyaman, tetapi tidak akan menyebabkan kerusakan organ dalam. Namun, menahan bersin terlalu sering dapat meningkatkan tekanan darah.


Mengapa Kita Bersin?


Bersin terjadi karena adanya iritasi pada selaput lendir hidung. Iritasi ini bisa disebabkan oleh berbagai hal, seperti:

  • Debu dan partikel asing: Debu, serbuk sari, atau bulu hewan dapat memicu bersin.
  • Alergen: Orang dengan alergi sering bersin karena reaksi tubuh terhadap alergen seperti serbuk sari atau bulu hewan.
  • Infeksi: Virus atau bakteri penyebab flu atau pilek juga dapat menyebabkan bersin.
  • Perubahan suhu: Perubahan suhu yang drastis dapat memicu bersin.
  • Paparan bahan kimia: Bahan kimia tertentu, seperti parfum atau asap rokok, juga dapat menyebabkan iritasi pada hidung dan memicu bersin.


Cara Mengatasi Bersin


Jika sering bersin, ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mengurangi frekuensi bersin:

  • Hindari alergen: Jika memiliki alergi, hindari paparan alergen sebanyak mungkin.
  • Jaga kebersihan lingkungan: Bersihkan rumah secara teratur dan ganti filter AC secara berkala.
  • Gunakan pelembap udara: Udara yang lembap dapat membantu mengurangi iritasi pada hidung.
  • Konsumsi obat alergi: Jika bersin disebabkan oleh alergi, konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan obat alergi yang tepat.


Penting: Jika bersin disertai gejala lain seperti demam, hidung tersumbat, atau sakit tenggorokan, sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter.


Disclaimer: Informasi ini hanya bersifat edukasi dan tidak menggantikan saran medis dari dokter. Jika memiliki masalah kesehatan, selalu konsultasikan dengan dokter.


Yuk tetap jaga kesehatan kita dengan hidup bersih dan sehat, Informasi Kesehatan ada di https://rspp.co.id/artikel.html. 


Jika mengalami keluhan kesehatan segera periksakan ke RS Pusat Pertamina. Untuk reservasi melalui call center di 150442 atau melalui website https://rspp.co.id.




Salam sehat