Mioma: Musuh Senyap di Balik Nyeri Haid yang Tak Tertahankan

Mioma: Musuh Senyap di Balik Nyeri Haid yang Tak Tertahankan

Mioma uteri, sering disebut juga fibroid, adalah tumor jinak yang tumbuh di dalam atau di sekitar rahim. Meskipun bersifat jinak, mioma dapat menyebabkan berbagai gejala, salah satunya adalah nyeri haid yang sangat mengganggu.


Mengapa Mioma Bisa Menyebabkan Nyeri Haid Berlebihan?

Mioma yang tumbuh di dalam rahim dapat menekan atau merenggangkan otot rahim. Hal ini menyebabkan kontraksi rahim saat menstruasi menjadi lebih kuat dan berlangsung lebih lama, sehingga menimbulkan nyeri yang hebat. Selain itu, mioma juga dapat mengganggu aliran darah ke rahim, memperparah peradangan dan nyeri.


Gejala Lain yang Disebabkan oleh Mioma

Selain nyeri haid yang berlebihan, mioma juga dapat menyebabkan gejala lain seperti:

  • Perdarahan menstruasi yang berat dan lama: Mioma dapat menyebabkan pembuluh darah di rahim pecah, sehingga menyebabkan perdarahan yang lebih banyak.
  • Perdarahan di antara menstruasi: Perdarahan di luar siklus menstruasi juga sering terjadi pada wanita dengan mioma.
  • Tekanan pada kandung kemih: Mioma yang tumbuh di bagian bawah rahim dapat menekan kandung kemih, menyebabkan sering buang air kecil.
  • Sembelit: Mioma yang tumbuh di bagian belakang rahim dapat menekan usus besar, menyebabkan sembelit.
  • Nyeri punggung atau panggul: Terutama jika mioma berukuran besar.
  • Kesulitan hamil: Dalam beberapa kasus, mioma dapat mengganggu proses implantasi embrio dan menyebabkan infertilitas.


Faktor Risiko Mioma

Penyebab pasti mioma belum diketahui secara pasti, namun beberapa faktor risiko yang terkait dengan pertumbuhan mioma antara lain:

  • Genetik: Riwayat keluarga dengan mioma dapat meningkatkan risiko.
  • Ras: Wanita Afrika-Amerika cenderung lebih sering mengalami mioma dibandingkan wanita ras lain.
  • Usia: Risiko mioma meningkat seiring bertambahnya usia, terutama pada usia reproduksi.
  • Hormon estrogen: Hormon estrogen berperan penting dalam pertumbuhan mioma.


Diagnosis Mioma

Untuk mendiagnosis mioma, dokter biasanya akan melakukan pemeriksaan fisik, USG, atau MRI. Histeroskopi juga dapat dilakukan untuk melihat langsung kondisi rahim dan mengambil sampel jaringan untuk pemeriksaan lebih lanjut. Penting untuk berkonsultasi dengan dokter untuk menentukan pengobatan yang paling tepat.


Pencegahan Mioma

Meskipun tidak ada cara pasti untuk mencegah mioma, menjaga gaya hidup sehat dapat membantu mengurangi risiko, seperti:

  • Mengatur berat badan: Obesitas dapat meningkatkan risiko mioma.
  • Olahraga secara teratur: Olahraga dapat membantu menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan.
  • Konsumsi makanan sehat: Perbanyak konsumsi buah, sayur, dan biji-bijian.
  • Kelola stres: Stres dapat mempengaruhi hormon dalam tubuh, termasuk hormon estrogen.


Mioma tidak boleh dianggap remeh, segera konsultasikan dengan dokter jika mengalami gejala yang mengkhawatirkan.


Disclaimer: Informasi ini hanya bersifat edukatif dan tidak menggantikan nasihat medis. Selalu konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis dan perawatan yang tepat.



Yuk tetap jaga kesehatan kita dengan hidup bersih dan sehat, Informasi Kesehatan ada di  https://rspp.co.id/artikel.html. 


Jika mengalami keluhan kesehatan segera periksakan ke RS Pusat Pertamina. Untuk reservasi melalui call center di 150442 atau melalui website https://rspp.co.id.



Salam sehat