Nyeri Kepala
Sakit atau nyeri kepala (headache) adalah keluhan berupa sensasi nyeri pada otot-otot, kulit atau salah satu organ didaerah kepala atau dekat otak (perlu dibedakan dengan istilah pusing (=dizzy). Rasa sakit atau nyeri bukan berasal dari atau dijaringan otak mengingat otak sendiri tidak mempunyai struktur yang peka (perasa) nyeri. Nyeri dapat terasa pada sebatas area tertentu atau seluruh kepala.
Hampir semua orang pernah merasakan sakit kepala. Keluhan ini nyaris terabaikan kecuali bilamana ia sering timbul berulang atau menghebat sehingga berpengaruh pada pola kehidupan seseorang. Kebanyakan keluhan sakit kepala bukan suatu indikasi adanya penyakit yang serius dan hampir semuanya bisa terobati ataupun hilang sendiri. Hanya sebagian kecil kasus saja yang serius dan memerlukan evaluasi yang lebih terperinci.
Secara umum sakit kepala dikelompokan menjadi 4 kategori, yaitu :
VASCULAR HEADACHE atau nyeri kepala vaskuler yang disebabkan oleh gangguan aliran darah. Kategori ini mencakup jenis nyeri kepala migren, migren klasik, migren opthalmoplegik, cluster headache, sakaw akibat mabuk alkohol, narkoba dan zat beracun
TENSION HEADACHE, yang timbul karena tegang otot
INFLAMATORY HEADACHE yang disebabkan oleh proses peradangan akibat infeksi atau tumor.
NEURALGIA yaitu sakit kepala yang berkaitan dengan gangguan atau iritasi saraf kepala.
Kadangkala beberapa sakit kepala didahului oleh aura (petanda awal serangan) tertentu berupa bising, bau atau penampakan tidak biasa.
Ada beberapa nyeri kepala yang umum dan istilahnya popular kalangan masyarakat awam yaitu tension headache, migren dan cluster headache
TENSION HEADACHE
Nyeri kepala jenis ini timbul akibat tegang otot khususnya didaerah leher, bahu, kulit kepala dan rahang. Nyeri cenderung melibatkan dua sisi kepala, biasanya dimulai dari belakang kepala dan kemudian menyebar kedepan . Kepala terasa berat atau seperti dibebat, tidak berdenyut dan leher, bahu atau rahang terasa tegang dan kaku.
Kebanyakan hal ini berkaitan dengan stress, depresi atau ketegangan psikis dan diperberat oleh kelelahan fisik mencakup bekerja yang berlebihan, kurang tidur, lupa makan dan sebagainya. Makanan seperti coklat, keju, vetsin (MSG) dapat menjadi faktor pencetus, atau juga pada orang2 yang mempunyai kebiasaan minum kopi tetapi kemudian suatu saat ia tidak atau kurang mengkonsumsi kopi sejumlah yang biasanya, maka hal ini dapat mencetuskan serangan sakit kepala. Penyebab lain jenis nyeri kepala ini adalah kepala-leher yang terpaku pada satu posisi untuk jangka waktu lama seperti bekerja depan komputer, mengetik, menunduk membaca buku, jalan bantal sewaktu tidur dan sebagainya.
MIGREN
Migren menampilkan nyeri kepala yang lebih hebat dan berulang serta biasanya disertai dengan gejala lainnya seperti pandangan kilatan2 cahaya dan/atau rasa mual dan muntah. Biasanya cenderung berawal pada sebelah sisi kepala dan kemudian bisa menetap atau menjalar kedua belah sisi kepala. Tidak jarang sebelum serangan ditandai lebih dahulu oleh adanya ‘aura’ tertentu. Nyeri terasa berdenyut atau seperti dipukul-pukul serta terasa lebih hebat pada posisi menunduk atau batuk.
CLUSTER HEADACHE
Serangan nyeri seringkali membangunkan penderitanya sewaktu tidur malam pada waktu hampir sama. Nyeri selalu muncul pada sisi yang sama, kebanyakan sekitar mata, terasa tajam dan sangat hebat, sampai-sampai mata tampak merah dan keluar air mata. Sisi kepala yang lain sama sekali tidak terlibat. Serangannya cenderung muncul berulang kali dalam sehari dan berlangsung sampai berbulan-bulan.
Hanya sebagian kecil keluhan nyeri kepala yang merupakan indikasi suatu penyakit serius. Dalam hal ini mencakup tumor otak, peradangan selaput otak (meningitis), perdarahan otak,
MENGHADAPI NYERI KEPALA
Nyeri kepala adalah tantangan kehidupan sehari-hari semua orang yangmana kadang sulit terduga dan menimbulkan frustrasi. Namun yang paling penting disini dan menjadi tujuan dalam menghadapinya adalah kita harus mengontrol nyeri kepala tersebut, bukan nyeri kepala yang membatasi kehidupan kita,
Pengobatan nyeri kepala terdiri dari terapi simtomatik (menghilangkan gejala serangan nyeri) dan terapi profilaksis (mencegah serangan nyeri).
Terapi simtomatik mencakup obat penghilang sakit (analgetik) yang dapat dikombinasikan dengan obat relaksan otot, obat anti depresan, obat antiepilepsi serta istirahat – relaksasi (khususnya pada ‘tension headache’).
Terapi profilaksis ditujukan untuk mengidentifikasi dan menghindari faktor-faktor pencetus spesifik seperti lingkungan eksternal: dingin, bau, suara bising, emosi dan stress, makanan atau minuman tertentu.
Perlu diketahui pada pemakaian obat anti nyeri yang lebih dari 2 minggu, seringkali malah menimbulkan rebound headache yakni serangan ulang nyeri kepala karena obatnya malah menjadi tidak mempan.
Beberapa pola hidup untuk mengurangi dan mencegah kemungkinan serangan nyeri kepala:
Istirahat dan tidur cukup, Pola makan sehat (healthy diet), Cukup olah raga, Latihan peregangan otot - otot leher dan tubuh atas sewaktu bekerja depan computer atau mengetik, Membiasakan dalam posisi postur yang tepat, Tidak merokok, Latihan relaksasi seperti meditasi, yoga, tai-chi dll.
Konsultasi ke dokter dibutuhkan bilamana Serangan nyeri kepala sedemikian berat sehingga penderitanya sewaktu sedang tidur menjadi terbangun, Nyeri kepala yang belangsung sampai beberapa hari, Nyeri kepala yang menghebat pada pagi hari, Nyeri kepala yang frekuensi serangan dan intensitasnya makin hebat, Sering mengalami nyeri kepala dan penyebabnya belum teridentifikasi.
NYERI KEPALA YANG PERLU SERIUS DAN PERLU DIWASPADAI
Nyeri kepala yang timbulnya mendadak dan bersifat eksplosif atau sangat hebat, Nyeri kepala yang terhebat dibandingkan serangan nyeri kepala yang pernah dialami sebelumnya, Nyeri kepala yang disertai dengan gangguan bicara / pelo, gangguan pandangan, kelumpuhan, kehilangan keseimbangan, gangguan kesadaran atau kehilangan memori, Nyeri kepala yang semakin progresif dalam periode 24 jam, Nyeri kepala yang disertai demam tinggi, kaku kuduk, mual dan muntah, Nyeri kepala yang terjadi akibat cedera kepala,
Nyeri kepala hebat dan terlokalisir pada salah satu mata (disertai mata yang merah).
Dr. Djoko Listiono Linggo, SpBS
Dokter Spesialis Bedah Saraf
ditulis oleh admin pada tanggal 2018-11-25
[ Kembali ke Halaman Artikel ]

[Berita] - INDIKATOR MUTU JULI - SEPTEMBER 2020
Sebagai wujud komitmen RSPP dalam upaya peningkatan mutu dan patient safety, maka ...selengkapnya
[Berita] - Indikator Mutu April - Juni 2019
Sebagai wujud komitmen RSPP dalam upaya peningkatan mutu dan patient safety, maka ...selengkapnya
[Berita] - Penghargaan Dokter RSPP Januari - Juni 2019
RS Pusat Pertamina berkomitmen untuk selalu memberikan yang terbaik. Tidak hanya kepada pasien, ...selengkapnya
[Berita] - Indikator Mutu 2018 - 2019
Sebagai wujud komitmen RSPP dalam upaya peningkatan mutu dan patient safety, maka ...selengkapnya